Rabu, 28 April 2010

mumpung setaun sekali..


Lagi-lagi proses komunikasi

Para artis yang menggunakan baju dan perhiasan yang mahal saat acara red carpet merupakan proses komunikasi yang ingin disampaikan. Kita dapat lihat dari proses komunikasi sebagai isyarat. Selebriti itu mencoba untuk mengisyaratkan pesan non verbal kepada media,  masyarakat, dan pencitraan dirinya dengan fashion yang dikenakannnya. Isayarat yang disamapaikan adalah persaan ingin dipuji oleh media dalam hal ini kritik fashion bahwa selebriti itu mampu membeli baju yang mahal dan bagus. Adanya keinginan untuk dipuji bahwa dirinya terlihat menawan dan pantas untuk hadir di ajang red carpet itu dan bagi seorang sselebritis menegluarkan biaya dan mempersiapkan waktu yang panjang demi red carpet merupakan hal yang worth it.
Komunikasi merupakan hal yang bersifat tak reversibel. Artinya komunikasi yang sudah dilakukan tidaka dapat lagi ditarik atau dibuat seolah-olah belum perna terjadi. Begitu pula yang terjadi dalam kasus selebriti Hollywood. Mereka akan rela membeli perhiasan mahal karena mencoba mengkomuniaksikan kepada media fashion bahwa mereka layak, terlihat bagus, tampil menawan dalam acara setingkat red carpet. Karena jika selebriti itu terlihat buruk maka ia akan menjadi bahan obrolan yang entah kapan akan selesai atau malah mendaptkan award ‘dresscode terburuk’.
Pada intinya adalah ini merupakan proses komunikasi non verbal yang coba diungkapkan para selebriti melalui simbol-simbol seperti perhiasan, sepatu, baju yang ia kenakan itu.

Mari bicara persepsi

persepsi merupakan proses dimana kita sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indera kita. Dalam hal selebriti yang mengeluarkan banyak biaya serta mengarah pada proses persepsi. Setelah berbagai macam proses komunikasi yang coba diutarakan oleh selebriti itu saat acara red carpet maka persepsi akan dibentuk  pada saat acara red carpet itu dimulai.
            Proses persepsi itu akan dimulai dari selebriti yang menstimulan media untuk memperhatikannya. Selebriti itu seolah-olah ingin berkata “ hey.. perhatiin dong, aku udah maksimal!” setelah stimulan yang diberikan oleh selebriti itu melalui pakaian dan seluruh aksesorisnya maka media, pengamata busana, hingga masyarakat awam akan menangkap stimulan itu dengan berbagai pemikiran, barulah setelah itu “kerja keras” artis untuk mengeluarkan uang hanya untuk tampil di red carpet akan mendapatkan timbal balik. Entah itu berupa kritikan atau pujian. Hal yang menarik adalah ketika nanti masyarakat serta pengamat mode itu mempunyai persepsi sendiri seperti “ waah.. karena film nya sukses jadi dia beli kalung mahal ni...”
            Ada dua teori yang bisa dijadikan kacamata untuk melihat kasus ini. Pertama adalah Atribusi-Diri (self Atribition)selebriti itu mencoba untuk menilai perilakunya sendiri. Sebagia contoh perilaku artis yang rela membeli kalung mahal yang hanya akan dipakai sekali itu merupakan bentuk atribusi diri. Selebriti itu ingin terlihat paling menonjol, paling menawan, paling berbeda dalam perhelatan red carpet. Paling tidak ia dapat memuaskan keinginananya berusaha menjadi yang terbaik walaupun entah apa yang menjadi persepsi media atau masyarakat tapi sebelumnya ia ingin mengarahkan persepsi media atau masyarakat itu tentang dirinya. Dan selebriti itu melauakn dengan keadaan sadar.
            Kedua adalah teori konsistensi. Teori ini mempunyai karakteristik bahwa kita sebagai manusia selau ingin hal-hal yang menyenangkan dan hal yang kita inginkan. Kita menjaga ritme agar itu tetap konsisten. Inilah yang terjadi dalam red carpet, yakni bagaimana keninginan sesungguhnya para selebriti itu untuk dipuji dan diberi komentar yang baik. Karena selain kepuasan telah berkorban, bentuk pencitraan diri, itu juga sebagai eksistensi dirinya kedepan. Dengan tampil di red carpet, ia mungkin dapat mendapat peran atau jika tampil menawan di red carpet maka bisa membuat lawan aktingnya menjadi kalah pamor.

rabu, 28 April 2010

saya benci harus diperbudak seperti ini...
harus lumpuh karena hal yang sangat abstrak...
kalau aku bertanya padamu, apa yang paling membuat terjatuh dalam usahamu mendekati hatiku?
apakah penolakan yang aku berikan membuat mu sakit?
atau masalah waktu?
ya.. itu terserah padamu..
kau fikir, aku tak tahu ya perasaanmu?
aku tau, bahkan teramat tahu...

hei, aku pernah merasakan yang lebih parah dari yang kau rasakan... jauh lebih parah!
aku pernah meraskan yang penolakan yang lebih parah.. lebih dari yang kau raskan dari penolakanku padamu..
aku bertanya sekarang....

pernah kau coba tnya atau sekedar ingin tahu?
atu mungkin sekedar bertnya kenapa aku begitu cueknya padamu dalam kurun waktu itu..
biarkan aku menulis.. biarkan aku kembali memaksa mu ntuk ini...

karena kau bahkan tak tahu betapa aku yang pernah begtu hancurnya karena cinta..
pernah kau mersakan menjadi anak yang harus mengalami perceraian?
tidak kan? karena keluargamu baik-baik saja..
apa pelajaran tentang komitmen yang diberikan orangtuamu padamu? baik-baik saja kan?
aku...? kau cukup cerdas untuk menebak...

aku trauma!

saat aku mencoba menyembuhkan, yang ada aku selalu terbanting...

....
kini saat aku ingin bangkit sekali lagi, dan menghapus perasaan bahwa cinta itu mungkin ada.. apa yang terjadi?
yap... dengan sukses kau membuat aku lumpuh dan lebih rapuh dari apa yang pernah aku rasa....
tidak seburuk sebelumnya memang.. tapi cukup menambah luka...

malam ini, saya berfikir, apa gunanya aku bertemu dengan mu bsok?
apa yang harus aku tau?
apa yang akan kita bicarakan...

saat muncul perasaan rinduku.. aku beri saran padamu, acuhkan saja!

munkin ini saat yang paling tepat untuk melepasmu...

aku lupa, aku kan permepuan kuat...
biar malam ini jadi malam terakhirku untuk menyesal.. jadi malam terakhir ku menangis..

apa aku ikhlas? hah! tentu saja belum!
tapi pasti akan baik-baik saja...

oke.. bagian terberat saat ini adalah melihatmu bahagia..
karena saat aku menyayangimu... dan yang terjadi aku harus melihatmu menyayanginya...

Kamis, 22 April 2010

disana senang disini senang....



disana dan di sini.. selama ada saya semua senang... ahahahhaaa.. (pede!)
tapi sayang banyak yang gag bisa masuk kesini, alasan paling utama adalah karena pas moment itu gag ada kamera yang mengabadikan itu... cieeee bahasanya...

 
foto2 ini dengan banyak orang, banyak kelmpok.. hmm... seenggaknya foto ini selalu bikin saya inget mereka sampe kapanpun....

media equation theory

MEMBEDAH TEORI PERSAMAAN MEDIA

Saat melihat episode Indonesian Idol ketika salah satu kontestannya menyanyikan sebuah lagu dengan gaya yang lucu hingga terkesan aneh maka kita akan membesarkan volume, mendekat pada layar televisi dan tertawa terpingkal-pingkal melihat ulah kontestan itu. Begitu pula saat kita melihat tayangan kriminal tentang kasus mutilasi, kita bisa mengerutkan dahi dan merasa ngeri melihat tayangan itu. Atau realita ketika kita begitu betahnya berada di depan layar komputer hanya untuk ‘memporakporandakan’ situs jejaring sosial. Tanpa sadar kita menjadikan media sebagai seorang manusia yang bisa diajak berbicara. Tanpa sadar akhirnya media bisa memberi dan menerima respon seperti layaknya manusia. Seperti itulah contoh dari Media Equation Theory atau teori persamaan media.
Teori persamaan media tergolong teori komunikasi yang baru. Dikeluarkan pada tahun 1996 oleh Byron Reeves dan Clifford Nass (professor jurusan komunikasi Universitas Standford Amerika).Teori ini diperkenalkan pertama kali dalam jurnal yang berjudul, The Media Equation: How People Treat Computers, Television and New Media Like Real People and place. Teori komunikasi yang menarik karena membahas bagaimana interaksi antara media dan manusia yang seolah-olah terjadi secara face to face dan menimbulkan sebuah proses komunikasi.
Komunikasi merupakan dimensi koseptualisasi, dimana komunikasi bisa sebagai proses, transaksional, serta praktik simbolik yang akan kita lihat implimentasinya dalam teori ini karena dalam teori ini media dapat menjadi komunikan sekaligus menjadi komunikator, begitu juga sebaliknya.
Saat Luna Maya menulis dalam akun Twitternya mengenai sikap wartawan infotaiment yang membuatnya kecewa maka sebenarnya Luna Maya sedang menganggap Twitter sebagai teman untuk bercerita.
 
Luna telah menganggap internet sebagai manusia. Saat mengetik, mungkin ia menekan keyboard dengan emosi dan berharap setelah menulis status itu perasaanya menjadi lebih baik padaha twitter tidak lebih dari sekedar situ jejaring sosial atau media virtual. Saat itu Luna maya menjadi seorang komunikator, Twitter sebagai komunikan dan status sebagai sebuah pesan. Sedangkan wartawan yang membaca status twitter Luna Maya akan menganggap media internet sebagai komunikator dan dirinya sebagai seorang komunikan dan terjadilah transaksi komunikasi. Wartawan yang membaca status Luna Maya kemudian menganggap twitter sebagai reprsentasi dari Luna Maya. Jadi ketika status itu terbaca, yang kemudian terjadi adalah mendekatkan kepala pada komputer sebagai reaksi terkejut membaca. Luna mengirim pesan, wartawan menerima pesan dan itu dijembatani oleh akun twitter maka terjadilah komunikasi sebagai transaksional. 
Kemudian wartawan akan menggelengkan kepala sebagai tanda tersinggung dengan status Luna Maya dan memandangi layar komputer seolah-olah Luna Maya yang berbicara langsung pada wartawan itu. Padahal itu hanya status dan itu hanya komputer yang tersambung internet. Disinilah Teori persamaan media mengungkapkan komunikasi sebagai praktik simbolik. Status Luna yang berisi “ pekerjaan infotaiment lebih hina dari pelacur” itu hanya sebuah simbol. Yang akhirnya menjadi masalah adalah karena kalimat yang menjadi simbol itu tersebar di internet yang dapat diakses semua orang. Dari hanya sebuah status sebuah twitter dapat membuat media menja manusia yang menghebohkan.
Komunikasi sebagai sebuah proses. Dalam teori persamaan media ini,komunikasi tetap sebuah proses, diamana tidak ada awal dan tidak ada akhir yan jelas dalam posesnya. Saat ini kita bahkan lebih dekat dengan media komunikasi seperti film, TV, radio, koran, internet sebagai teman. Komunikasi antara media dan manusia akan terus menjadi proses. Sadar atau tidak kita akan terkejut melihat status facebook sahabat kita menjadi in relationship padahal sebagai sahabat kita tidak merasa diberitahu dan menuding-nuding layar komputer sebagai bentuk komuniksi non verbal. Atau saat kita menangis melihat adegan mengharukan dalam film romantis. Media yang sudah banyak ragamnya ini akan semakin dekat dengan kita. Hingga dapat diambil kesimpulan jika media sama dengan real life.

kaus ryan dan analisis medianya :)

            “ ya ampuun..” kata itu mungkin bisa mewakili mayoritas masyarakat Indonesia saat mendengar atau melihat kasus Ryan. Pria penyuka sesama jenis (gay) asal Jombang ini melakukan pembunuhan berantai dengan berbagai motif. Saat kasus ini muncul, entah sadar atau tidak kita sebagai khalayak selalu melirik televisi saat berita ini disiarkan. Walau jijik tapi kita masih bertanya pada teman yang membaca koran bagaimana perkembangan kasus Ryan. Rasanya ingin tahu dan penarasan, mengapa pria pendiam seperti Ryan bisa dengan sadis melakukan pembunuhan. Selama hampir sebulan media memberitakan kasus Ryan dengan berbagai sudut pandang dan selama itu pula kita mencoba mencari kepuasan dengan mengkonsumsi media. Mengapa sejak kasus Ryan mencuat kita seperti ingin tahu apapun tentang ryan, tentang kehidupan gaynya, bahkan tentang psikopat. Terpuaskankah kita dengan media yang memberitakan kasus Ryan?
           
            Kacamata untuk melihat kasus Ryan
Tulisan ini membahas bagaimana aundiens dalam melihat berita tentang Ryan. Uses and Gratification Theory dan Social Learning Theory merupakan teori yang akan dijadikan kacamata dalam melihat kasus ini.  Uses and Gratification Theory merupakan teori yang mempelajari tentang pemilihan dan konsumsi media oleh individu untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut para pendirinya, Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain , yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Baran dan Davis, 2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai berikut:
            1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.
            2. Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan audiens
            3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens
            4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.
            5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi harus dibentuk.

Ryan dan penggemarnya
Saya melihat kasus Ryan dan Khalayak yang menontonnya seperti artis dan penggemarnya. Berhubung kacamata kita dalam melihat kasus ini adalah Uses and Gratification Theory maka kita akan berbicara pada khalayak yang aktif. Khalayak aktif adalah khalayak memiliki keputusan aktif tentang bagaimana menggunakan media. Artinya khalayak itu tahu bagaimana merasa terpuaskan (apa yang harus ia ketahui) dengan melihat tayangan Ryan tanpa merasa terbawa arus oleh media yang memberitakan; dan kita juga akan berbicara seberapa besar dampak dari pemberitaan Ryan yang dirasakan oleh Khalayak. Baik kita mulai...
Pertama adalah selektifitas (selectivity). Audiens yang aktif merupakan audiens yang begitu selektif adalam memilih tayangan dan mempunyai tujuan serta maksud yang jelas dalam melihat media. Kita semua tahu, saat berita ryan muncul maka semua media meliput dengan berbagai gaya. Tapi sebagai audiens aktif,  ada stasiun televisi yang kita pilih sebagai media yang mewakili kita mendapatkan tujuan. Ia akan memilih satu stasiun televisi yang menurutnya mewakili berita tentang ryan. Jika dalam waktu yang sama di Metro TV dalam tayangan headline news dan juga di Trans TV dalam tayangan insert investigasi memberitakan hal yang sama yakni tentang Ryan maka bagi mereka yang ingin melihat proses hukum ryan maka jelas ia lebih memilih melihat Metro TV karena tujuannya ingin mengetahui bagaimana seorang gay yang akhirnya dihukum. Tapi berbeda bagi mereka yang ingin mengetahui bagaimana rumor hubungan ryan dengan artis indra bulgrman, jelas Trans TV yang menjadi pelabuhan dalam memuaskan keingintahuannya. Ada maksud yang jelas dari mengapa ia menonton tayangan.
Kedua adalah utilitarianisme (utilitarianism) di mana khalayak aktif dikatakan mengkonsumsi media dalam rangka suatu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu yang mereka miliki. Bagi pelajar SMA melihat tayangan tentang Ryan hanya sebagai informasi selingan, tapi bagi mahasiswa akhir Psikologi, peristiwa Ryan dapat dijadikan bahan skripsi.
Ketiga adalah intensionalitas (intentionality), yang mengandung makna penggunaan secara sengaja dari isi media. Khalayak aktif, tidak akan dengan mudah meghakimi bahwa dengan adanya Ryan maka kaum penyuka sesama jenis (gay) adalah psikopat. Karena khalayak itu akan berfikir bahwa tidak adil jika menyamaratakan semua gay dan menariknya dalam satu image yakni Ryan yang merupakan seorang psikopat. Bagaimanapun media memberitakan tentang Ryan yang kahirnya menilai Ryan itu seperti apa dan kaum gay itu bagaimana adalah khalayak. Untuk itu bagi khalayak aktif, tidak akan dengan mentah menelan seluruh berita tentang Ryan.
Keempat adalah keikutsertaan (involvement) atau usaha. Maksudnya khalayak secara aktif berfikir mengenai alasan mereka dalam mengkonsumsi media. William J. McGuire menyebutkan bahwa hanya dua motif khalayak mendapat berita yaitu  motif kognitif (berhubungan dengan pengetahuan) dan motif afektif (berkaitan dengan “perasaan”)[1]. Dengan dua motif itulah khalayak akan tahu untuk apa dan apa yang ia cari dari tayangan Ryan.
Kelima, khalayak aktif dipercaya sebagai komunitas yang tahan dalam menghadapi pengaruh media (impervious to influence), atau tidak mudah dibujuk oleh media itu sendiri. Ketika kasus Ryan mencuat dan madia memberitakan dengan derasnya maka yang secara tidak langsung terkena imbasnya adalah kaum gay, orang-orang alim, oramg-orang pendiam, orang-orang desa, anak-anak brogen home yang jarang bersosialisasi. Media memotret kasus Ryan dengan banyak celah sehingga banyak pula aspek yang tergali dan terbuka. Karena bukan berarti jika ada artikel yang berjudul ciri-ciri psikopat yang salah satu cirinya adalah cemburu berlebih lantas menuduh pasangan atau saudara yang cemburuan itu sebagai psikopat. Namun sebaliknya, bagi masyarakat yang menganggap kaum gay sebagai kaum yang ramah, dapat berubah persepsinya karena kasus Ryan.
Iih.. Ada gay
Dengan teori ini maka media yang memberitakan tentang Ryan yang paling mendekati tujuanlah yang akan banyak ditonton, karena yang memilih media untuk pemuasan kebutuhan adalah khalayak itu sendiri.
Jika kita bicara efek dalam Uses and Gratification Theory maka khalayak tidak langsung percaya bahwa semua gay adalah pembunuh berantai, tapi tetap saja mereka sedikit waspada ketika mengetahui jika cowo ganteng itu tenyata gay, hanya kita tidak akan langsung lari terbirit-birit karena takut dibunuh kan? Sekedar waspada dan mengambil jarak mungkin iya.

my doct

kemarin saya nonton teater looooh.... hahahahaa..
tujuan nya cuma satu
MENGHIBUR DIRI
nama teaternya teater masa... ini singkatan sekolah saya dulu (man satu)
saya kira, akan banyak almuni man yang dateng atau bgeitulah.. eh ternyta teater itu terbuka untuk umum.. saya aja tau itu selain dari FB, smsnya eta, tau dari flyer...

so.. habis tdur, mandi, saya pergi  ke taman budaya.. dan nonton!
huahahhahaaaaa.....
teaternya bagus... konsepnya bagus, duh gimana ya saya cerita disini kalo itu bagus.. tata letaknya bagus..
tapi grand conceptnya itu yang kreatif... jadi semacam pake mika, tapi trus ada orangnya yang cuma keliatan siluetnya... ahhhhh bagus lah...

idenya cerita juga bagus...
ceritanya ada dokter gadungan yang dipaksa jadi dokter dan harus nyelamatin putri orang kaya yang ternyata sakitnya sakit cinta.. hehehhehe
so, dokter itu jadi begitu matrenya...
yang menarik itu:
  1. konsepnya bagus....
  2. jalan ceritanya ringan menghibur
  3. MC nya luuuuuuuucuuuuuu bnget! hehehhehhehe serius lucu... ndegel..
  4. ada teman kampus saya bernama IKAS... ya ampun, dia itu seumur hidup saya liat dia pake rok.. dia itu srkelompok sama saya waktu keakraban, dan dia jadi cewe super yang hikingnya paling semangat, dikala kita semua udah mampus jalan.. dia juga yang baik nemenin saya pipis di rumah warga yang jaaaaaaaaaaaaaaaaaooooooooh... sambil pegang tangan saya sambil bilng "ayo peh semangat" dia yang paling heboh di kelas mas rizal... (dosen yang paling..... kapan2 saya tulis deh tentang dosen itu dan kuliahnya....) dan dia maen teater....!!

  5. worth it, murah tapi dapet macem2..
  6. menghibur lah!!!!
saya bangga deh sama teater masa,

walo sekarang jadi general gtu siapapun boleh maen.. tapi dulunya itu dari man looh..

sayang gag ada fotonya....
=(



saya wanita

kemarin pagi saat saya genap tidak bertemu mimpi karena tugas MPS yang haduuuuuuuh sanggup bikin saya muntah... adik saya pasha sudah teriak-teriak di rumah...
 bingung dong saya...

ini bocah kenapa si? 
dia emang paling sering teriak dirumah, suaranya toak, suka nyanyi2 gag jelas, dan yang paling parah dia lagi suka ngledek saya dengan kata-kata gini " ich... kak alif gag gaul, gag bisa bahasa inggris..." ngek! maksudnyaaa?
harusnya saya bilang " emang pasha mau tanding toefl sama kak alif?" hehehheee... *becanda...*
so..
kembali lagi pada masalah pagi2..
saya capek teramat lembur semalaman.. 
dan dia teriak2...

pas saya tanya " aduuuuuuhhhhh pashaaaa... apaaan si teriak2.. berisik tau!" (secara tugas dikumpulin jam 9.30, dan masih banyk yang blom selese..)
trus pasha masuk ke kamar, dengan telanjang bulat, karna abis mandi dan bilang.. " iiich.. kakak alif, ini kan hari kartini, aku mau parade pake kebaya..."

jiaaah... saya yang tadi sibuk didepan leptop putih dan buku-buku komunikasi dan kertas langsung keluar kamar ngedeketin pasha..

****

ohlala.. kemarin hari kartini...
hmm.... 
bagi saya kartini itu wanita hebat yang bisa begitu beraninya hingga menciptakan emansipasi .. rada klise emang tapi itulah kenapa ada hari kartini dan gag ada hari megawati...


di jaman serba online kyk gini, wanita itu bermacam-macam bentuk dan rupanya
ada wanita yang menurut saya terlewat mandiri, terlewat tegar... apa karena sebegitunya meresapi makna emansipasi ya?

ada wanita yang tetap nyaman di posisinya sebagai seorang "wanita" ya.. maksudnya begitu menikmati dirinya yang lemah, harus ditolong, menikah untuk menggantung hidup hehhe, rada sinis emang saya... tapi ada kan?

ada juga wanita yang mencoba menembus batas antara lelaki dan perempuan... betul2 yang ada dalam pikirannya feminisme.. apa aja yang ada di dunia pria, maka wanitapun boleh kesana... sedikit ekstrim emang..
atau ada wanita yang begitu kuatnya sampai2 pria kalah...



saya sendiri beruntung terlahir di jaman seperti ini, yang semua serba terbuka. maksudnya saya tidak perlu mengemis darah untuk dapat sekolah, saya tidak samapi harus melakukan perlawanan untuk dapat bekerja sambilan, bahkan saya (selama hidup) saya belum pernah dikenakan jam malam oleh orangtua saya... karena (mungkin) mereka tau bhwa saya bisa menjaga diri saya....
hmm.. saya selalu saja amazing dengan kau wanita.. bukan cuma karena saya wanita tapi juga karena saya merasa wanita itu selalu saja jadi point penting kehidupan.

sekarang gini deh, bukan rahasia lagi kalo surga ada di bawah kaki ibu, menurut saya, kejahatan seperti apapun juga bisa takluk kalo seorang ibu sudah memohon.. nah ibu itu wanita kan?
trus undang-undang pornografi, itu mau gag mau nyeret wanita kan? kenapa coba? karena wanita itu indah seluk tubuhnya... siapapun dia dan gimana juga betuknya, wanita itu indah...
ohyaa.. saya pernah mendapat guru olahraga seorang wanita, namanya bu ning.. ya ampyyyyyuuuuuun...... gag ada yang berani ngelawann dia, kepala sekolah juga kleper2 kalo deket dia saking tegasnya (baca: galak)hehhe..


walau ya.. tetep aja, wanita yang paling tersakiti kalo konteksnya udah kawin siri, atau tetep aja wanita disepelein kalo masalah jabatan politik...
well,
apapun itu saya bangga jadi wanita, dan saya berterimaksh pada kartini yang begitu gigihnya mengusahakan emansipasi. coba kalo kartini males2an... waduuuh kali saya sekarang lagi ada di dapur rumah sambil gendong anak kali ya... -___-

dan pasha pun sudah semakin berisik karena ternyta dia baru sadar dia gag pake kebaya tapi pake baju adat bali (hahahhahaha... saya juga bungung, nah mama saya oknum yang paling bertanggung jawab hanya menjawab " susah nayrinya, gag sempet" trus bilang ke pasha " udah lah teh, ini juga cantik kok...")
akhirnya pasha siap, pake baju adat balinya dan jadilah adek saya itu cantiiiiiik sekali...

anyway.. tugas saya menunggu ternyata. karena tugas saya tidak mengenal emansipasi...

dan......
selamat hari kartini.. 

Minggu, 18 April 2010

satu doaku...

ya allah
aku bukan terbaik untuknya...

tunjukan padanya wanita yang baik untuknya...

aku mohon, jaga dia dan jangan pernah biarkan dia terluka seperti saat di mengenal ku...

aku bisa rela, bisa ikhlas melihat semua pria yang sempat dekat denganku akhirnya memliki pasangan...


tapi tidak dengan dia...



buat hatiku tenang...
buat hatinya tenang...

buat semuanya baik-baik saja Ya Allah..


buat aku bisa melepasmu secara total...


karena aku mungkin terlalu jahat padanya..

jadi beri dia penggantiku yang baik..
yang selalu bis membuatnya tersenyum...
selalu ada untuknya..

lalu aku?
aku akan berdoa lagi pada Mu , untuk sebuah ketabahan atas penyesaanku...

bagaimana bila sebenarnya ku tak rela?

aku pernah mencoba berkomunikasi dengan mengirim messages pada inbox FB mu..
aku tulis tentang makna seorang wanita yang menangis karena pria..
itu untuk mu!
hanya untuk kau tau bahwa aku pernah mendapatkan 1 hari penuh tangis karena ulahmu....
lalu..
kita pernah memaksa 1 hari pada tanggal 14.2.10 untuk saling terbuka.. memaksa malam untuk mendengarkan kisah hatimu selama bertahun-tahun..
at least aku tau apa tepatnya perasaanmu...
dan saat kau tanyakan padaku, aku menjawab " aku juga sayang" jujur sayang yang seperti apa bagiku malam itu semua ambigu..

.........................................................................................................................

waktu berlalu, aku tetap seperti aku dan kau?


sejauh ini kau yang terhebat!
hingga keputusanmu meremove ku..
keputusan tolol yang membuat aku kehilangan arah (lagi)
bahkan ketika kau tau alasanmu yang cukup bodoh...

...........................................................................................................................

akhir-akhir ini waktu kembali menyeretku pada satu titik saat semuanya baru dimulai...
saat aku bahkan tak tahu namamu...
aku terseret...

awalnya hanya terseret karena perasaan rinduku yang gila untukmu...
namun aku semakin terseret ketika aku tahu hatimu sudah mulai kau bagi...

saat aku mulai kabur dari hatimu...

sekedar kau tau,
aku cemburu!

.............................................................................................................................
entah bagaimana skenario waktu ini bergulir dan entah mengapa kau dan aku tak akan benar-benar bisa mengakhiri kisah ini?

apa karena sebenarnya aku begitu sayangnya padamu?

aku menunggu waktu menjelaskan semuanya...

sambil menunggu semoga hatiku kuat membaca komentnya di facebookmu...

dan akhirnya menyadari realita, aku mungkin saja bisa kehilanganmu KAPAN SAJA!...

andai itu terjadi...

apa aku rela?
© RIWAYAT
Maira Gall