Sabtu, 03 Desember 2011

yang saya...

sesuatu yang entah apa namanya...
yang jelas sangat mengganjal, dan biarkan saya bercerita tentang sesuatu-yang-entah-apa-ini

saya merasa begitu kecanduannya menerima telfon tengah malam yang dengan suaranya yang menghipnotis, bisa membuat saya tertidur dengan senyum.
bagian yang saya suka adalah ketika dia berkata "tidur ya.. itu udah ga bisa nafas begitu" karena sinus saya yang kambuh hampir tiap malam.

saya merasa harus menatapnya selagi saya bisa menatapnya. dan itu membuat saya tenang dan nyaman no matter happen .
bagian yang saya suka adalah ketika kemudian dia juga kembali menatap dan tersenyum juga.

saya merasa harus tersenyum ketika berpapasan dengannya atau ketika pesan singkat itu hadir di handphone saya.
bagian yang suka adalah cara kamu yang dengan-apa-juga-saya-bingung bisa membuat saya tersenyum

diantara seringnya pembicaraan malam kita.
kadang kita sering terdiam karena kehabisan topik
diantara banyaknya pulsa yang terbuang tapi tak pernah sekalipun kita menyinggung tentang "harus dibawa kemana hubungan kita"
bagi saya, dan mungkin bagi kamu juga. nyaman yang seperti ini sudah teramat cukup.

atau mungkin kita yang akan bingung jika harus dipusingkan dengan "bagaimana dengan dia, bagaimana dengan saya, bagaimana dengan kita"

mungkin juga karena kita tak ingin harus merusak nyaman yang ada hanya untuk masalah tipikal menganai "harus dibagaimanakan kita"

saya harus menangis ketika saya tau, tak ada lagi kamu di hari saya.
yang saya benci adalah ketika kamu mengusap air mata

saya merasa harus menagih sebuah janji itu, hanya supaya saya punya cara untuk tetap terikat denganmu
yang saya benci adalah ketika kamu mengiyakan janji itu dan berjanji mengabulkan janji itu untuk saya.

tapi saya merasa tak harus mengatakan ini.
saya tak perlu mengatakan betapa takutnya saya.
kalau saya terjebak di kamu.

dan kalaupun kamu terjebak di saya.
© RIWAYAT
Maira Gall